Pages

Senin, 21 Maret 2011

AIRBORNE DISEASE

PNEUMONIA
A. DEFINISI
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Sebelum penemuan dari antibiotik-antibiotik, satu per tiga dari semua orang-orang yang menderita pneumonia meninggal karena infeksi. Saat ini, lebih dari 3 juta orang-orang menderita pneumonia setiap tahun di Amerika. Lebih dari setengah juta dari orang-orag ini diopname di sebuah rumah sakit untuk perawatan. Meskipun kebanyakan dari orang-orang ini sembuh, kira-kira 5% meninggal karena pneumonia. Pneumonia adalah peringat ke enam penyebab kematian di Amerika. Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia.

B. EPIDEMIOLOGI
a) Distribusi
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

b) Etiologi
Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Hemopilus influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Selain dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru, bakteri berbahaya itu juga dapat mengakibatkan radang selaput pada otak (meningitis) serta infeksi pembuluh darah yang amat fatal.

C. CARA PENULARAN
Beberapa kasus-kasus dari pneumonia terjadi karena menghirup rintik-rintik kecil atau dahak (droplets) yang mengandung organisme-organisme yang dapat menyebabkan pneumonia. Dahak ini masuk kedalam udara ketika seorang yang terinfeksi dengan kuman-kuman ini batuk atau bersin. Pada kasus-kasus lain, pneumonia disebabkan ketika bakteri-bakteri atau virus-virus yang secara normal ada didalam mulut, tenggorokan, atau hidung tanpa sengaja memasuki paru-paru.
ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

D. PENANGGULANGAN & CONTROL
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.
Agar tidak berkembang menjadi pneumonia, usahakan agar anak yang batuk dan pilik mendapat makan cukup serta banyak minum, usahakan agar ruangan tempat tinggal bebas dari asap. Jika pernapasan bayi atau anak tampak normal yaitu tidak cepat dan tidak sesak, anak cukup diobati di rumah. Jika anak demam, dapat diberikan obat penurun panas. Bersihkan lubang hidung secara teratur sebelum tidur untuk menjaga agar anak mudah bernapas, bagi bayi boleh tidur dengan posisi tengkurap.
Agar anak tidak mengalami batuk pilek maupun pneumonia, jauhkan anak dari penderita batuk, usahakan agar anak mempunyai gizi yang baik, berikan ASI pada bayi atau anak usia 0-2 tahun, diet makan yang mengandung vitamin A dari buah-buahan berwarna kuning serta sayuran, berikan imunisasi pada anak sesuai waktunya, usahakan agar ruangan tempat tinggal anak mempunyai udara yang bersih dan ventilasi yang cukup. Vaksinasi juga bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi, yaitu vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu dan vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b)


DAFTAR PUSTAKA
http://www.totalkesehatananda.com/pneumonia1.html
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=48
http://www.hdindonesia.com/info-medis/penyakit-yang-ditularkan-lewat-udara
http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=83526&lokasi=lokal
http://www.tipskeluarga.com/2009/01/02/tips-menangani-dan-mencegah-pneumonia/
http://www.indonesiaindonesia.com/f/9931-pneumonia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar